Oh, Ternyata Seperti Itu Ujian Terbuka Disertasi/Ihsanuddin

 Oh, Ternyata Seperti Itu Ujian Terbuka Disertasi

Baru sekali saya menghadiri ujian terbuka disertasi, dan pengalaman itu memberikan kesan mendalam yang tak mudah dilupakan. Semua berawal dari undangan yang saya terima melalui pesan WhatsApp pribadi dan grup Forum Komunikasi Kepala Madrasah (FKKM). Ibu Nur Aliah, Kepala MTsN 2 Jember, mengundang untuk menghadiri ujian terbuka disertasinya yang berjudul "Manajemen Pengembangan Kurikulum Berbasis Riset di MTsN 7 Jember dan MTs Zainul Hasan Jember". Sebagai kepala MTsN 7 Jember dan ikut menjadi responden pada saat penelitian yang dilakukan oleh Ibu Nur Aliah, saya merasa wajib untuk hadir memberikan dukungan kepada beliau.

Acara berlangsung di Gedung Pasca Sarjana UIN KHAS Jember, tepatnya di lantai 2. Suasana saat memasuki gedung terasa sedikit tegang, mungkin karena ini adalah pengalaman pertama saya menghadiri ujian disertasi semacam ini. Undangan hadir dari berbagai kalangan; ada keluarga Ibu Nur Aliah, suami dan anak-anaknya, dari kementerian Agama Kabupaten Jember  yang tampak hadir bapak kasubag beserta dua pegawai dari kantor kemenag kabupaten Jember, teman-teman seangkatannya, kepala MTsN se-Kabupaten Jember, serta guru-guru dari MTsN 7 Jember, MTsN 2 Jember, dan MTs Zainul Hasan Jember.

Acara dimulai pukul 14.00, dipandu oleh seorang MC dari UIN KHAS Jember. Ada dua ruangan tambahan di mana undangan yang tak bisa masuk ke ruang utama mengikuti acara melalui layar proyektor di dua ruangan yang terpisah . Meski demikian, suasana tetap khidmat dan fokus.

Ketua tim penguji, Prof. Dr. Hepni, M.M., memimpin ujian dengan tujuh anggota penguji lainnya; lima hadir secara langsung dan dua secara daring. Ketika ujian dimulai, suasana sedikit berubah. Meskipun serius, beberapa momen ringan muncul, mencairkan suasana. Ada tanya-jawab yang mendalam namun sesekali diselingi dengan tawa dari hadirin. Itu menunjukkan bahwa meskipun ini adalah momen akademik yang penting, kehangatan dan kekeluargaan tetap terjaga. Saya yang awalnya membayangkan suasana ujian disertasi sebagai sesuatu yang sangat formal dan menegangkan, ternyata mendapatkan pengalaman yang berbeda. Para penguji menguji dengan teliti, tapi ada kalanya mereka menyisipkan humor yang menghibur.

Ketika tiba saatnya pengumuman hasil, perasaan tegang sempat menyelimuti ruangan. Semua undangan tampak menanti dengan harap-harap cemas. Akhirnya, Ibu Nur Aliah dinyatakan lulus dengan nilai cumlaude, dan resmilah beliau berhak menyandang gelar Doktor. Tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin menggema di ruangan. Saya bisa merasakan kebanggaan, kelegaan, dan kebahagiaan terpancar dari wajah Ibu Nur Aliah dan keluarganya.

Momen foto bersama menjadi penutup yang manis dari rangkaian acara. Semua bergiliran berfoto dengan Ibu Nur Aliah, para penguji, dan tamu undangan lainnya. Saya berfoto bersama Ibu Nur Aliah, kepala MTsN se-Kabupaten Jember dan kepala madrasah lain yang hadir. Momen ini terasa seperti sebuah perayaan  yang dirayakan bersama orang-orang terdekat, teman sejawat, guru guru , dan undangan yang lain.

Ujian terbuka disertasi ternyata bukan hanya soal pembuktian kemampuan intelektual, tapi juga tentang dukungan dan solidaritas dari rekan-rekan sejawat. Pengalaman ini menambah wawasan saya, bahwa di balik keseriuasan  akademik, ada kehangatan hubungan antar manusia yang saling mendukung dan menguatkan. Saya ucapkan selamat atas pencapaian yang di raih pada ujian disertasi harii ni , semoga bermanfaat ilmunya Aamiin.(Ihs)

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sarapan Bersama Siswa-siswi , Guru dan Karyawan MTsN 7 Jember:" Mencintai Masakan Ibu dan Mengurangi Penggunaan Plastik" / Ihsanuddin

Siswa MTsN 7 Jember, Zidan Adabi, Jalani Pelatihan Tenis Meja di Malaysia/Ihsanuddin