Ibuku, Kartini di Dalam Rumah: Sosok Malaikat Tak Bersayap / Oleh Nala Arwi
Di balik kemajuan perempuan Indonesia saat ini, tak hanya nama Raden Ajeng Kartini yang layak dikenang. Ada sosok-sosok hebat lainnya, yang meski tidak tercatat dalam buku sejarah, tetap menjadi cahaya penerang dalam kehidupan orang-orang di sekitarnya, mereka adalah ibu. Ibu adalah Kartini dalam wujud paling nyata, yang berjuang tanpa pamrih, dengan cinta yang tak pernah habis.
Layaknya R.A. Kartini yang memperjuangkan hak perempuan untuk mendapat pendidikan, ibu memperjuangkan masa depan anak-anaknya dengan cara yang tak kalah hebat. Ia mungkin tak bersuara lantang di mimbar, namun setiap tetes peluhnya saat bangun pagi menyiapkan sarapan, setiap doa yang diselipkan dalam malam yang sunyi, adalah bentuk perjuangan yang nyata.
Ibu tidak hanya melahirkan generasi, tapi juga membentuknya. Dengan kesabaran dan ketelatenan, ibu mendidik anak-anaknya agar kelak menjadi pribadi yang kuat, cerdas, dan berempati. Di tengah keterbatasan, ia mengajarkan arti syukur dan kerja keras, dua hal yang menjadi fondasi utama keberhasilan seseorang.
R.A. Kartini percaya bahwa pendidikan adalah kunci kemajuan perempuan. Ibu adalah contoh nyata dari semangat itu. Ia menjadi guru pertama dalam hidup anak-anaknya. Mengajarkan nilai, norma, bahkan ilmu kehidupan yang tidak diajarkan di sekolah. Dalam pelukannya, anak-anak belajar arti kasih sayang. Dari mulutnya, keluar nasihat yang membentuk karakter.
Tanpa gelar pendidikan tinggi, ibu tetap menjadi sosok yang cerdas. Ia tahu kapan harus tegas, kapan harus lembut. Ia membaca situasi dengan hati. Dan yang terpenting, ia selalu hadir, baik saat senang maupun susah.
Ibu tidak hanya berjuang di dalam rumah. Banyak ibu masa kini juga berperan sebagai tulang punggung keluarga. Mereka bekerja di luar rumah, namun tetap memastikan kehangatan dan kasih sayang tak berkurang di rumah. Dalam dirinya, menyatu semangat Kartini dan cinta seorang ibu.
Ia tidak menuntut penghargaan, cukup melihat anak-anaknya tumbuh bahagia dan berhasil sudah menjadi hadiah terindah. Semangat Kartini dalam dirinya tidak memudar oleh waktu, justru semakin menyala karena cinta.
Jika R.A. Kartini membuka jalan bagi perempuan Indonesia untuk bermimpi lebih tinggi, maka ibu adalah sosok yang menjaga agar mimpi itu tetap menyala. Di setiap rumah, selalu ada satu Kartini yang tak pernah menyerah: ibu. Karena sejatinya, menjadi ibu adalah bentuk tertinggi dari perjuangan seorang perempuan. Dialah pahlawan sejati, yang layak dikenang setiap hari, bukan hanya setiap tanggal 21 April.
Teruntuk ibu-ibu hebat di luar sana terimakasih telah menjadi lentera, penyejuk, dan rumah yang aman serta nyaman bagi anak-anakmu. Semoga engkau selalu dilimpahkan Kesehatan, kemudahan dalam mencari rezeki, serta mendapat keberkahan dari Allah Swt. Tetaplah sehat dan panjang umur aamiin ya rabbal alamin.
WE LOVE YOU IBU <3
Komentar
Posting Komentar