Keinginan Masuk Pesantren / Rabiatul Adawiyah 9G


Pada suatu saat di mana aku dan keluargaku berkumpul di ruang makan untuk makan malam. Aku bernama Nindi. Aku mengikuti ibuku merantau ke negara Malaysia pada tahun 2016. Saat itu aku mempunyai keinginan untuk masuk ke pesantren. Lalu aku pun menyampaikan keinginanku kepada ibu "Bu aku ingin sekali masuk pesantren" kataku,lalu ibuku menjawab "Kenapa tiba-tiba saja ingin masuk pesantren?" , "Tidak tahu ya,aku ingin saja" ucapku , "Kamu masih kecil Ndi nanti saja kalau sudah pulang ke Indonesia dan kamu sudah kelas 1 SMP" jawab pula ayahku yang berada disamping ibuku , "Emm baiklah kalau begitu" jawabku. Setelahnya pun kami semua melanjutkan makan.
   Singkat waktu aku akhirnya pulang ke negara ku yakni Indonesia dan aku pun langsung berkata kepada ibu "Bu aku sekarang saja masuk pesantrennya ya bu kalau menunggu sampai kelas 1 SMP itu bakal lama bu" rengekku kepada ibu dan akhirnya ibu dan ayahku mengiyakan. 
   Dan keinginanku masuk pesantren pun terwujud. Aku masuk ke PP Al-Qodiri 1 Jember , di sana aku mendapat banyak sekali teman. Aku sangat bahagia walaupun terkadang aku masih nangis teringat akan orang tua yang ada dirumah.
   Sampailah waktu di mana aku sakit dan setiap mingguunya harus kontrol ke dokter. Setelah bolak balik kontrol ibuku berkata " Kamu berhenti saja dan pindah sekolah dirumah" aku langsung menoleh ke ibu dan berkata "Aku tidak mau bu aku sudah betah di sini" ucapku "Tapi ibu khawatir sama kondisimu yang begini jika kamu masih di pesantren,lagipula ibu sebentar lagi merantau ibu tidak tega jika meninggalkanmu, kamu pindah saja ya, lagian kalau kamu pindah sekolah dirumah ibu bakal sedikit lega karna ada kakakmu yang akan menjagamu" aku dengan sangat berat hati pun mengiyakannnya walaupun aku tidak mau meninggalkan teman-teman di pesantren itu.
   Kemudian kakakku langsung mengurus surat pindah pesantren dan surat masuk ke sekolah baru. Dan kini aku berada di sekolah MTsN 7 Jember,di sini aku juga mendapat teman,akan tetapi walau bagaimanapun aku tidak melupakan teman-temanku yang di pesantren.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sarapan Bersama Siswa-siswi , Guru dan Karyawan MTsN 7 Jember:" Mencintai Masakan Ibu dan Mengurangi Penggunaan Plastik" / Ihsanuddin

Siswa MTsN 7 Jember, Zidan Adabi, Jalani Pelatihan Tenis Meja di Malaysia/Ihsanuddin

Sambil Menyelam Minum Air MTs.N 7 Jember/Sujarwati