Setiap Hariku/ Oktavia Armita 9G

Hai aku ingin sedikit berbagi ceritaku pada hari Kamis tanggal 12 Oktober 2023 kemarin. Tepat di hari Kamis pagi aku bangun jam 04.35, aku pergi mandi dan setelah mandi aku segera melaksanakan  shalat subuh, setelah shalat subuh aku berganti pakaian sekolah, sebelum pergi sekolah aku memberi makan untuk anak kucingku yang dulu pernah aku ambil dari jalan yang tak jauh dari  sekolahku. Jam telah menunjukkan pukul 05.55 dan aku bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Dan menunggu temanku menjemputku.
         Setelah temanku datang, kami langsung  berangkat pergi ke sekolah dengan sepeda jengki atau ontel, dikarenakan disekolah ku tidak diperkenankan untuk berangkat sekolah menggunakan sepeda motor. Di jalan kami mengayuh sepeda dengan santai dan berbincang-bincang agar tidak bosan selama diperjalanan. Setelah beberapa menit mengayuh sepeda aku dan temanku pun sudah sampai di halaman sekolah dan memparkirkan sepeda kami berdua. Temanku bernama Areta Faustina dia masih duduk dibangku kelas 8, dan sedangkan aku duduk dibangku kelas 9.
         Setelah aku meletakkan sepeda diparkiran aku menuju ke kelasku dan menunggu waktu untuk shalat sunah Dhuha berjamaah. Hari berjalan seperti biasanya di hari Kamis ada mata pelajaran olahraga jam ke 3-4. Kami berolahraga seperti biasanya. Setelah berolahraga kita beristirahat dan berganti pakaian. Kita juga membeli jajanan dikantin maupun di UMKM yang ada di sekolahku. Waktu berlalu dan kita sudah memasuki pada istirahat ke dua kita melaksanakan shalat Dhuhur berjamaah di mushola untuk siswi, sedangkan siswa shalat berjamaah di masjid. 
         Setelah jam istirahat ke 2 selesai. Kita memasuki jam pelajaran terakhir ke 9-10 dan sesudah jam 9-10 berakhir kita berdoa bersama dan pulang. Lalu semua siswa dan siswi bergegas ke parkiran untuk mengambil sepeda dan tak jarang juga siswa atau siswi yang diantar oleh orang tuanya. Namun setelah aku sampai di parkiran aku melihat ban sepedaku meleyot entah apa penyebabnya aku pun tidak tau. Banyak juga teman-temanku yang mengetahui hal itu, lalu aku bingung bagaimana caranya aku pulang, teman-temanku menyarankan aku untuk menelpon orang tua ku namun aku tidak membawa hp. 
         Setelah berpikir cukup lama aku akhirnya tetap nekat menaiki sepeda ku yang ban nya meleyot itu rasanya itu sangat tidak layak untuk dinaiki, bahkan aku juga ditertawakan oleh temanku. Aku pulang bersama temanku bernama Olif dan kebetulan sekali rumahnya sangat dekat dengan sekolah dia menyarankan agar aku pulang dengan menaiki sepedanya, lalu aku menjawab "engga lip aku malu sama nenekmu" ucapku lalu Olif berkata "gapapa tak izinkan ke nenekku pasti dibolehin" kata Olif. Dan benar saja setelah Olif meminta izin kepada neneknya diperbolehkan, dengan perasaan berberat hati akhirnya aku pulang dengan menaiki sepeda nya Olif karena kondisi sepedaku yang tidak layak dinaiki itu dan sepedaku aku taruh di rumahnya Olif. Aku pulang dengan perasaan yang campur aduk takut dimarahi oleh kedua orang tuaku dan syukur alhamdulillahnya setelah aku berbicara kepada ke dua orangtuaku aku tidak dimarahi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sarapan Bersama Siswa-siswi , Guru dan Karyawan MTsN 7 Jember:" Mencintai Masakan Ibu dan Mengurangi Penggunaan Plastik" / Ihsanuddin

Siswa MTsN 7 Jember, Zidan Adabi, Jalani Pelatihan Tenis Meja di Malaysia/Ihsanuddin

Sambil Menyelam Minum Air MTs.N 7 Jember/Sujarwati