MEMBUMIKAN LITERASI LEWAT KIR / EKO BUDI SETIYADI

Budaya literasi di Indonesia terbilang cukup rendah dibanding sejumlah negara lain. Dikutip dari Tribunnews.com, Indonesia menempati peringkat ke-62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019.

Madrasah sebagai lembaga pendidikan formal di bawah naungan Kementerian Agama lewat program Gerakan Ayo Membangun Madrasah (GERAMM) ikut berkontribusi terhadap pengembangan mutu sekolah menuju institusi yang berkualitas dan berkarakter. Madrasah riset merupakan bagian dari program tersebut.

Dalam kegiatan Karya Ilmiah Remaja (KIR), siswa diajak untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki khususnya di bidang penelitian. Jika ingin menulis sebuah karya ilmiah, tentu harus banyak berliterasi. Dengan banyak membaca literatur, akan mudah mendapatkan ide untuk menentukan judul penelitian. Membaca literatur buku ilmiah dapat melatih dalam menggunakan bahasa baku, sehingga karya ilmiah mudah dipahami.

Kegiatan penelitian yang dilakukan siswa MTsN 7 Jember, sudah mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini terwujud telah diikutkan sejumlah proposal penelitan dalam beberapa event lomba. Tahun ini, tiga tim riset telah mengikuti Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan lomba Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES) yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Untuk mengikuti event tersebut, para siswa diajak menggali ide dengan mencermati issue yang sedang terjadi dan berkembang di masyarakat khususnya lingkungan sekitar. Temuan issue tersebut, didiskusikan dengan anggota kelompok dibimbing oleh guru pembimbing. Selanjutnya, disusun bab pendahuluan dan kajian pustaka/landasan teori. Untuk merumuskan proposal penelitian, siswa mencari referensi buku yang relevan dengan judul penelitan, baik di perpustakaan sekolah maupun literatur di laman google cendekia, digileb, sinta journal, dan beberapa laman yang lain.

Dengan demikian, siswa telah melakukan pembiasan berliterasi. Budaya literasi harus ditanamkan sedini mungkin, agar mereka tumbuh kembang menjadi pribadi yang memiliki wawasan luas di bidang masing-masing. Kegiatan penelitian bukan hanya ranah para civitas academica saja. Setiap warga negara, harus ikut berkontribusi membumikan literasi. Dan membumikan literasi lewat KIR adalah suatu keniscayaan. Dengan begitu bangsa Indonesia akan bisa menyejajarkan diri dengan budaya literasi bangsa lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sarapan Bersama Siswa-siswi , Guru dan Karyawan MTsN 7 Jember:" Mencintai Masakan Ibu dan Mengurangi Penggunaan Plastik" / Ihsanuddin

Siswa MTsN 7 Jember, Zidan Adabi, Jalani Pelatihan Tenis Meja di Malaysia/Ihsanuddin

Sambil Menyelam Minum Air MTs.N 7 Jember/Sujarwati