PEMBELAJARAN PEMILU (PESTA DEMOKRASI ALA SISWA MADRASAH) / EKO BUDI SETIYADI

Sebagai negara yang menganut sistem demokrasi, Indonesia setiap lima tahun sekali menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu). Pemilu di Indonesia sering disebut dengan istilah Pesta Demokrasi. Pemilu dilaksanakan untuk memilih anggota legeslatif, kepala daerah, hingga presiden dan wakil presiden. Dalam pelaksanaannya tidak jarang kita temui adanya black campaign serta intrik politik yang terkadang mengarah pada kecurangan. Tentu hal tersebut kurang baik bagi perkembangan demokrasi suatu negara. Untuk meminimalisir dan meniadakan hal yang tidak baik dalam demokrasi, perlu adanya pembelajaran politik kepada masyarakat. Akan lebih baik lagi pembelajaran politik itu ditanamkan sejak dini. Pembelajaran politik perlu diberikan kepada para pelajar.

Untuk mengenalkan kegiatan pesta demokrasi dalam tataran pembelajaran politik kepada pelajar, dapat dimulai dengan semisal kegiatan pemilihan ketua Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM). Di MTsN 7 Jember misalnya, kegiatan pemilihan ketua OSIM (pilkasim) dilaksanakan dengan sistem demokrasi sebagaimana pemilihan kepala daerah atau pemilihan presiden dan wakil presiden. Rangkaian kegiatan pilkasim MTsN 7 Jember dilaksanakan sebagai berikut: 1) rapat pengurus OSIM lama untuk membentuk panitia pilkasim, 2) sosialisasi pendaftaran calon ketua dan wakil ketua OSIM, 3) pendaftaran calon ketua dan wakil ketua OSIM, 4) kampanye dan penyampaian program calon ketua dan wakil ketua OSIM, 5) pelaksanaan pemungutan, penghitungan, dan pengumuman hasil pemungutan suara, 6) penetapan pemenang pilkasim, 7) pidato kemenangan, dan 8) pelantikan ketua dan wakil OSIM beserta pengurus yang lain.

Dengan adanya kegiatan pembelajaran politik kepada pelajar diharapkan dapat membentuk mindset anak bangsa sehingga melahirkan generasi penerus yang 'melek' politik. Muaranya adalah segala unsur intrik politik, black campaign, maupun money politic pada pesta demokrasi yang sebenarnya akan dapat diminimalisir bahkan dihilangkan. Dengan demokrasi yang baik, akan melahirkan pemimpin kredibel dan akuntabel. Pemimpin yang siddiq, amanah, tabligh, dan fathonah. Pemimpin yang akan mengantarkan rakyatnya menuju negara yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 menuju negeri yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur. ****

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sarapan Bersama Siswa-siswi , Guru dan Karyawan MTsN 7 Jember:" Mencintai Masakan Ibu dan Mengurangi Penggunaan Plastik" / Ihsanuddin

Siswa MTsN 7 Jember, Zidan Adabi, Jalani Pelatihan Tenis Meja di Malaysia/Ihsanuddin

Sambil Menyelam Minum Air MTs.N 7 Jember/Sujarwati