Isra Mikraj 1445 Hijriah: Merenungkan Makna di Era Modern/ Rita Rudiyani Sulfiyah, SE

Isra Mikraj, sebuah peristiwa luar biasa yang dialami Nabi Muhammad SAW pada tanggal 27 Rajab, tahun ke-10 kenabian, kembali diperingati umat Islam di seluruh dunia, termasuk di  wilayah Indonesia dan secara khusus juga Darma Wanita Persatuan MTsN 7 Jember memperingati juga pada tahun 1445 Hijriah ini. Peristiwa Isra' mikraj ini menandai perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem palestina , dan kemudian naik ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat lima waktu.

Isra mikraj terjadi pada malam yang diberkati ketika Nabi Muhammad SAW diperjalankan oleh oleh Allah  SWT dari Masjidil Haram ke langit. Perjalanan spiritual ini tidak hanya menjadi pengalaman pribadi Nabi, tetapi juga merupakan pengakuan atas keutamaan beliau di antara para nabi. Dalam peristiwa ini, Nabi Muhammad SAW mendapatkan petunjuk langsung dari Allah SWT dan diberikan bekal penting untuk umat Islam.

Pada tahun 1445 Hijriyah, umat Islam termasuk darma Wanita persatuan MTsN 7 Jember merayakan Isra mikraj dengan penuh kekhusyukan dan rasa syukur. Peristiwa ini mengajarkan banyak pelajaran, termasuk tentang keberanian, keimanan, dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan. Umat Islam diingatkan akan pentingnya menjaga ibadah dan taqwa, serta merenungkan makna kehidupan dalam konteks spiritual.

Isra mikraj terjadi pada zaman dahulu, pesan dan nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa ini tetap relevan dalam kehidupan modern. Isra mikraj mengajarkan pentingnya mendekatkan diri kepada Allah, merawat hati yang bersih, dan menjalani hidup dengan penuh kesabaran dan keberanian. Peristiwa ini juga menekankan pentingnya perjalanan spiritual sebagai bagian integral dari kehidupan seorang Muslim.

Peringatan Isra Mikraj tahun ini terasa istimewa di tengah era modern yang penuh dengan tantangan dan perubahan. Di tengah kesibukan dan gemerlap dunia, peristiwa ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk selalu merenungkan makna dan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Salah satu makna penting Isra Mikraj adalah pentingnya kesabaran dan keteguhan iman. Dalam perjalanannya, Nabi Muhammad SAW dihadapkan dengan berbagai rintangan dan godaan, namun beliau tetap teguh dalam iman dan keyakinannya kepada Allah SWT.

Peringatan Isra mikraj sebagai momen untuk merefleksikan diri, memperkuat iman, dan meningkatkan kualitas ibadah. Umat Islam diingatkan untuk mengambil inspirasi dari perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, peringatan ini juga mengajarkan tentang pentingnya persatuan dan solidaritas di antara umat Islam, sehingga dapat menghadapi berbagai tantangan bersama-sama.

Isra mikraj menjadi momentum berharga bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah, mendalami makna spiritualitas, dan merenungkan nilai-nilai yang diwariskan oleh peristiwa ini. Semoga peringatan ini memperkuat ikatan umat Islam dengan Allah SWT dan membawa berkah serta keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.

Hikmah lain yang dapat diambil adalah pentingnya salat. Perintah salat lima waktu yang diterima Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa ini menjadi salah satu pilar utama dalam agama Islam. Salat tidak hanya sebagai ibadah ritual, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon pertolongan-Nya dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup.

Di era modern ini, umat Islam dihadapkan dengan berbagai tantangan, seperti materialisme, hedonisme, dan radikalisme. Peringatan Isra Mikraj menjadi momentum untuk memperkuat iman dan taqwa, serta meningkatkan kualitas ibadah, khususnya salat.

Dengan merenungkan makna dan hikmah Isra Mikraj, diharapkan umat Islam dapat menjadi pribadi yang lebih sabar, teguh iman, dan istiqomah dalam menjalankan ibadah. Selain itu, diharapkan umat Islam dapat menjadi agen perdamaian dan rahmat bagi seluruh alam. Menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam. Dalam Sirah Nabawiyah Syaikh Safiyyurrahman Al-Mubarakfuri, Isra' Mi'raj terbagi menjadi dua peristiwa yaitu, perjalanan di malam hari dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem yang disebut Isra' dan naiknya Rasulullah ke langit ke tujuh yang dipertemukan dengan para Nabi hingga perjalanan ke Sidratul Muntaha yang disebut Mi'raj. Hasil perjalanan ini adalah perintah Allah SWT untuk menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam bagi hamba-Nya.





BIODATA PENULIS




A.  Identitas Pribadi

 

Nama                                      : Rita Rudiyani Sulfiyah, SE.

Tempat/Tgl Lahir                   : Jember, 15 Juli 1977

Jenis Kelamin                         : Perempuan

Pendidikan Terakhir              : S1

Pekerjaan                               : Guru

Agama                                     : Islam

Alamat                                    : Dusun Krajan Selatan RT 4 RW 5                                                      Kertonegoro Jenggawah  Jember

Email                               : ritarudiyanisulfiyah7708@gmail.com

 

 

B. Riwayat Pendidikan

 

SD                                            : SD Negeri  1 Kertonegoro

SMP                                          : MTs Maftahul Huda

SMA                                         : MAN 2 Jember

                                            S-1                                            : Ekonomi Manajemen UNMUH                                                                                                     Jember

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sarapan Bersama Siswa-siswi , Guru dan Karyawan MTsN 7 Jember:" Mencintai Masakan Ibu dan Mengurangi Penggunaan Plastik" / Ihsanuddin

Siswa MTsN 7 Jember, Zidan Adabi, Jalani Pelatihan Tenis Meja di Malaysia/Ihsanuddin

Sambil Menyelam Minum Air MTs.N 7 Jember/Sujarwati