RAHASIA PUASA RAMADHAN /EMI MASRUROH

RAHASIA PUASA RAMADHAN
OLEH EMI MASRUROH,S.Ag., M.Pd.
 
Bulan suci Ramadhan merupakan bulan kesembilan dalam kalender hijriah, bulan memperingati wahyu pertama yang turun, dan bulan dimana seluruh umat muslim melakukan ibadah puasa. Puasa bagi umat muslim adalah menghindari makan, minum, dan perbuatan dosa guna menyempurnakan pahala puasa, umat muslim berlomba-lomba memperbanyak amalan-amalan dan sunnah-sunnah lainnya. Terdapat ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang bulan Ramadhan yaitu surat Al-Baqarah ayat 185 :
 شَهرُ رَمَضَانَ الَذِي أُنزِلَ فِيهِ القُرانُ ھُدًى للنَّاسِ وَبَيِّنَتِ مِنَ الهُدَى وَلفُرقَان فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ لشَّهرَ فَليَصُمهُ وَمَن كَانَ مَرِيضًا اَو عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّن اَيَّامٍ اُخَر يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ اليُسرَ وَلاَ يُريدُ بِكُمُ العُسرِ وَلِتُكمِلُوا العِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا ھَدَ ىكُم وَلَعَلَّكُم تَشكُرُونَ                             
Artinya: Bulan ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu mendapati bulan itu, maka berpuasalah . dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur. (Q.S Al-Baqarah)
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dan Baihaqi juga menjelaskan tentang rahasia puasa Ramadhan :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ  رضى الله عنه  قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ . (رواه مُسْلِمٌ والبيهقى)                                                                                  
Dari Abu Hurairah RA., Rasulullah SAW.  bersabda, "Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipat gandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Taala berfirman, 'Kecuali amalan puasa. Karena sesungguhnya amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.'" (HR. Muslim)
Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang  istimewa, seperti yang telah di sebutkan dalam hadits diatas bahwa ibadah khusus puasa adalah milikku (Allah SWT) bulan Ramadhan adalah bulan suci yang berlimpah keberkahan dan semua pintu syurga di buka, menjadikan kita senang melakukan ibadah-ibadah yang dalam konteks mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, ibadah meningkat, membaca Al-Qur'an meningkat, sedekah pun meningkat, mengevaluasi kembali apa yang bisa kita lakukan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah, dan pada saat yang bersamaan pintu neraka di tutup.
Puasa mengandung banyak keajaiban. Hal ini bukan hanya diakui oleh ulama-ulama Islam, tapi juga ilmuan-ilmuan ternama. Berikut ini, akan dipaparkan sepuluh rahasia bulan suci Ramadhan.
Pertama, menurut Syeikh Ibnu Utsaimin dalam buku  "Min Fataawaa al-Ulamaa fi al-Shiyaam wa al-Qiyaam wa Iid Syahr Ramadhan" (Musa Yunus, 1999: 23) puasa bisa membuat orang merasa sebagai satu entitas, mempererat jalinan hubungan antar individu masyarakat, dan bisa melatih jiwa untuk naik tingkat menuju kesempurnaannya.
Kedua, menurut Syeikh Bin Baz dalam  "Majmuu' Fataawa wa Maqalaat Mutanawwi'ah-al-Shiyaam" (Ibnu Baz, 1420:XV/39-41), puasa bisa mensucikan, melatih, dan membersihkan jiwa dari akhlak tercela serta membiasakannya melakukan akhlak mulia. Di samping itu, puasa membuat orang mengakui akan kelemahan dan kekuarangannya di hadapan Allah sehingga melahirkan rasa syukur dan kepedulian sosial dengan membantu saudara-saudaranya yang membutuhkan.
Ketiga, dalam buku  "Kitaab al-Shiyaam" (1992: 9, 10) karya Abu Bakar Al-Faryabi, disebutkan bahwa puasa sebagai metode unik (satu-satunya) untuk menanamkan pada jiwa manusia akhlak mulia, menyulut gairah keislaman, membersihkannya diri dari berbagai macam kotoran, memutus rasa ragu, mendorong mukmin bersedekah dan berderma serta mendorong kerekatan hubungan antara si kaya dan si miskin.
Keempat,  berdampak baik secara medis atau kesehatan. Alexis Carrel (dokter peraih nobel bidang kesehatan pada tahun 1912) pernah meneliti bahwa puasa memiliki efek dahsyat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Buah dari penelitiannya tersebut  ditulis dalam sebuah buku berjudul:  "Man the Unknow" ("The Miracle of Fast" [Amirulloh, 2014: X])
Berbagai hasil penelitian para pakar terhadap kedahsyatan puasa yang dikumpulkan Allan Cott, M.D.  dalam sebuah buku yang berjudul  "Why Fasty?" , menjadi menarik untuk dikemukakan di sini. Berdasarkan hasil penelitian yang dikumpulkannya, di antara kedahsyatan puasa sebagai berikut:  menjadikan penglihatan terasa lebih muda atau lebih jelas, membersihkan badan dari berbagai penyakit, menurunkan tekanan darah tinggi dan kadar lemak, mampu mengendalikan nafsu, membuat badan sehat dengan sendirinya, dapat mengendorkan ketegangan jiwa, dapat menajamkan fungsi indrawi, dapat mengendalikan kemauan diri sendiri, serta bisa memperlambat proses penuaan.
 Kelima, membuat fisik dan psikis lebih baik. Menurut penelitian Allan Cott, M.D. (ahli Biologi asal Amerika, dalam buku "Why Fasty?"), puasa dapat membuat fisik dan psikis lebih baik (to feel better physically and mentally).

Keenam, bisa membuat awet muda secara fisik mental dan spiritual. Berdasarkan penelitian Dr. Yuri Nikolayev (Direktur Rumah Sakit Jiwa Moskow) menyebutkan bahwa puasa bisa mernbuat tetap awet muda secara fisik, mental dan spiritual.
Ketujuh,  puasa menimbulkan dampak sangat positif sekalipun bagi para wanita. Menurut Alvenia M. Fulton (Direktur Lembaga Makanan Sehat "Fultonia" asal Amerika Serikat) bahwa puasa adalah cara terbaik untuk memperindah dan mempercantik wanita secara alami. Di samping itu, bisa menghasilkan kelembutan pesona dan daya pikat. Yang tak kalah penting, puasa sanggup menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan dan membentuk kembali keindahan tubuh.
Tiga keajaiban berikutnya dikutip dari buku "Dahsyatnya Puasa Sunah: Kunci Utama Meraih Sukses Dunia & Akhirat" (2010: 74-82) karya H. Amirullah.
Kedelapan, Puasa dapat meningkatkan kecerdasan emosional (emotional quotient). Berdasarkan catatan beliau, puasa menjadi media yang sangat tepat untuk melejitkan kecerdasan emosional seseorang. Di samping itu, puasa juga dapat memperkuat motivasi, mendorong kemauan, mengajarkan kesabaran, membantu menjernihkan pikiran, dan menglihami pendapat yang cerdas.
 Kesembilan, dapat meningkatkan kecerdasan spiritual. Haji Amirullah menandaskan bahwa orang yang berpuasa merniliki kesadaran spiritual yang tinggi. Sebab ibadah puasa yang dikerjakan bukan karena dorongan manusia, tetapi karena kesadaran internal batiniyahnya yang tinggi, berupa:  dasar keikhlasan sebagai bentuk kesadaran yang sesuai naluri manusia.

Kesepuluh, puasa dapat memupuk kepekaan sosial. Ibadah puasa ini bisa melahirkan kepedulian sosial yang tinggi. Saat umat Islam dilarang makan dan minum selama sehari penuh, sejak terbit fajar sampai terbenam matahari,  mereka bisa merasakan rasanya lapar dan haus. Karena di luar sana banyak saudara-saudara yang kadang tidak makan sampai berhari-hari.
Bila dari kesepuluh keajaiban tadi dirangkum, maka keajaiban ibadah ini meliputi masalah medical (medis), spiritual, sosial, psikis, dan emosional. Dengan menjalankan ibadah puasa dilandasi iman dan mengharap rida Allah sebagaimana dalam hadits shahih, insya Allah keajaiban-keajaiban itu bisa terkuak dan dirasakan oleh setiap orang yang menjalankannya.
Hadist yang bersangkutan dengan bulan Ramadhan :
                                                                                                     مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya : Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR Bukhari dan Muslim)
                                                                               مَنْ فَطَرَ صَائِمًا كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أجْرِ الصَّا ئِمِ لَا يَنْقُصَ مِنْ أجْرِ الصَّائِمِ شَيْئٌ
Artinya: Barangsiapa memberi perbukaan (makanan atau minuman) kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa pula, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut (HR Ahmad).
  Al-Qur'an menjadi landasan utama dalam menetapkan dalil tentang puasa Ramadhan, ayat-ayat menjadi bukti atas kewajiban puasa, dimana hubungan Al-Qur'an  dengan dalil itu bisa menguatkan keimanan tentang perintah-perintah dibulan Ramadhan sesuai dengan tuntunan agama Islam. Dapat membantu menjawab keraguan tentang puasa Ramadhan dengan merujuk sumber yang shahih yaitu Al-Qur'an. Hadits Nabi juga menjadi sumber rujukan dalam dalil puasa Ramadhan, hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an, melengkapi celah-celah kekurangan dalam ketentuan yang terdapat dalam Al-Qur'an, dan merupakan contoh nyata tentang Nabi Muhammad SAW melaksanakan ibadah puasa.  Hadits Merupakan sebuah perkataan, perbuatan, ketetapan dan persetujuan Nabi yang menjadi landasan hukum islam. Membantu memahami ketentuan-ketentuan dibulan Ramadhan tidak hanya dari aspek hukum, namun juga memetik hikmah didalamnya contoh : mengendalikan hawa nafsu, melatih kesabaran, membersihkan diri dari dosa, memperkokoh keimanan, dan meningkatkan solidaritas sosial. Dari sini dapat membantu umat Islam atau mungkin bagi orang-orang awam (pemula) agar bisa melakukan puasa Ramadhan dengan baik dan benar, karna telah memahami ketentuan-ketentuan dan hikmah didalam nya. 

Dari pernyataan di atas dapat kita simpulkan bahwa puasa adalah jalan meraih ketakwaan serta meneladani Rasulullah SAW dan puasa adalah sebab dosa-dosa diampuni, ketika segala aktivitas dilandaskan keimanan dan ikhlas maka syafaat bagi pemiliknya di syurga. Rahasia puasa terbesar adalah penghambaan kepada Allah tabaraka wa ta'ala dan peneladanan kepada Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sarapan Bersama Siswa-siswi , Guru dan Karyawan MTsN 7 Jember:" Mencintai Masakan Ibu dan Mengurangi Penggunaan Plastik" / Ihsanuddin

Siswa MTsN 7 Jember, Zidan Adabi, Jalani Pelatihan Tenis Meja di Malaysia/Ihsanuddin

Sambil Menyelam Minum Air MTs.N 7 Jember/Sujarwati