Momen Hari Kebangkitan Nasional Sebagai Sarana untuk Meningkatkan Akhlak Generasi Muda Oleh:Siti Isnaini Murdiningrum, S. Pd, M. Pd.

Tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Tanggal tersebut merupakan hari lahir organisasi Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Soetomo dan para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA), tepatnya 20 Mei 1908. Pada tahun 1948 Presiden Sukarno menetapkan tanggal tersebut yaitu tanggal 20 Mei sebagai hari Kebangkitan Nasional karena pada tanggal itu dianggap sebagai awal bangkitnya rasa nasionalisme rakyat Indonesia dalam melawan penjajah. 
Pada momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2024 ini penulis ingin mengajak para  pembaca agar tidak hanya sekedar memperingati Hari Kebangkitan Nasioanal, tetapi  juga harus mengisi kemerdekaan ini dengan berbagai hal yang positif demi persatuan dan kesatuan bangsa. Sebagai bangsa Indonesia yang sudah merdeka dan berdaulat, sudah seharusnya kita tidak hanya memperingati Hari Kebangkitan Nasional ini dengan seremonial saja. Tetapi hal yang paling penting adalah bagaimana kita menghargai para pejuang kemerdekaan dengan berjuang di era kini, yaitu bagaimana supaya bangsa ini tetap eksis di berbagai bidang, bukan hanya di bidang sains dan IPTEK, tetapi juga di bidang agama. Bahkan seharusnya agama  merupakan hal yang harus menjadi prioritas, terutama akhlak.Karena agama merupakan fondasi untuk terbentuknya masyarakat yang berakhlakul karimah. Kalau suatu bangsa masyarakatnya berakhlakul karimah, insyaallah negara akan aman dan tentram yang menjadi dambaan semua bangsa.
Di era globalisasi ini, yang semuanya sudah serba canggih, serba digital, kita dengan sangat mudah mengakses segala hal, baik yang positif maupun negatif. Untuk itu akhlak masing masing individu sangatlah penting. Ini menjadi tugas kita semua kalau kita ingin penerus bangsa ini berakhlakul karimah. Sebagai guru dan sebagai orang tua,, kita harus bisa menanamkan sila kedua dari Pancasila yaitu, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" kepada generasi muda, karena di dalam sila kedua tersebut terdapat makna yang sangat luas terutama manusia yang beradab dan berakhlak. Kita juga harus menjadi suri tauladan bagi anak-anak dan siswa-siswa kita.
Dalam Qur'an surat Al Hujarat ayat 13 Allah berfirman yang artinya : " Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal . "( QS. Al Hujurat :13). 
Rasululloh Muhammad SAW juga bersabda yang artinya: "Sesungguhnya diantara orang-orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat denganku yaitu orang yang paling baik akhlaknya.' (HR. Tirmidzi)
Sekali lagi penulis mengajak, pada momen yang bersejarah ini, yaitu Hari Kebangkitan Nasional marilah kita menjadi suri tauladan bagi anak- anak dan para siswa, mengajak mereka sebagai generasi muda, supaya menjadi manusia yang mulia dan berakhlakul karimah, dengan harapan kita semua menjadi manusia dan menjadi bangsa yang dicintai Allah dan Rasulullah Muhammad SAW.

                                                                                                Jember, 29 Mei 2024

BIODATA PENULIS
Siti Isnaini Murdiningrum, S. Pd, M. Pd. Lulus DIPLOMA III Universitas Muhammadiyah Jember, Program Studi Bahasa Inggris tahun 1990. Lulus S1 Universitas Negeri  Jember , Program Study Bahasa Inggris tahun 1999. Lulus Pascasarjana (S2)  Universitas Adi Buana Surabaya, Program Study Teknologi Pembelajaran. Pernah mengajar di MTsN 3 Jember tahun 1990- 1997, mengajar di SMP Muhammadiyah Rambipuji tahun 1991-1992, mengajar di MTsN 9 Jember tahun 1997-2012, menjadi waka kurikulum di MTsN 9 2003-2010, mengajar di MTsN 7 mulai tahun 2012-sekarang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sarapan Bersama Siswa-siswi , Guru dan Karyawan MTsN 7 Jember:" Mencintai Masakan Ibu dan Mengurangi Penggunaan Plastik" / Ihsanuddin

Siswa MTsN 7 Jember, Zidan Adabi, Jalani Pelatihan Tenis Meja di Malaysia/Ihsanuddin

Sambil Menyelam Minum Air MTs.N 7 Jember/Sujarwati