“Semangat Bangkitmu mana?”

Waktu telah berganti dari hari ke minggu, minggu ke bulan, dan bulan ke tahun. Seiring dengan perjalanan waktu itu, sudahkan kamu mengisi waktu itu dengan sesuatu yang bermanfaat? Mari sejenak renungkan apa yang telah dilakukan diwaktu lampau, meskipun sedetik yang telah berlalu. Jangan sia-siakan waktu yang terbuang percuma dan jangan berdiam diri di zona nyamanmu.

Perjuangan para pahlawan telah menggambarkan kegigihannya sehingga dapat memerdekaan bangsa tercinta ini dengan penuh pengorbanan. Jangan sia-siakan pengorbanan mereka dan tidak melakukan perubahan yang beriringan dengan perkembangan era saat ini. Apa yang harus kita persiapkan untuk menyambut perkembangan itu? Apakah hanya pasrah dengan keadaan begitu saja atau mungkin menyerah karena merasa tidak mampu untuk melakukan perubahan. Tentu jawabannya "tidak", semangat yang telah dicontohkan oleh Bung Tomo patut ditiru dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika itu orang belajar tidak akan tenang, tidur tidak nyenyak, beribadah dengan perasaan yang tidak khusuk karena sedang terjadi pertempuran untuk memperebutkan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa. Walaupun demikian para pahlawan tetap semangat dalam bertarung tanpa menghiraukan nyawa dan keluarga. Hal itu berbeda jauh dengan kondisi saat ini, belajar dimanapun dan kapanpun yang dilakukan dengan muda, beribadah dengan tenang sesuai dengan keyakinannya, "healing-healing" untuk menyegarkan pikiran dan meregangkan otot yang penat akibat tugas dan tanggung jawab dengan nyaman dan aman.

Hayooooo, mana semangatmu? Samangat bangkitmu mana? Ayo dicari dan diaplikasikan dalam kehidupan yang ada di zona nyamanmu. Bagi yang mereka punya profesi guru misalnya, silakan aplikasikan semangatmu untuk memerangi kebodohan dengan persiapan yang dapat menyambut era digitalisasi dan globalisasi saat ini. Tinggalkan mengajar dengan model jaman kolonial untuk dirubah menjadi milenial. Para siswa saat ini tentunya banyak yang lebih pintar dari pada gurunya. Mereka jauh lebih siap dalam menerima ilmu pelajaran yang akan diberikan oleh guru. Mereka dapat mencari materi di dunia maya yang tanpa batas.

Guru yang masih gagap teknologi akan merasa kurang percaya diri dalam mengajar karena akan merasa sulit untuk mentransfer knowledge kepada siswanya. Sedangkan siswanya sudah tahu materi yang lebih menarik dari pada metode yang dipakai guru untuk mengajar di kelas. Siswa akan merasa bosan dan malas untuk mendengarkan penjelasan dari guru. Maka dari itu, saat ini, dibutuhkan guru yang dapat melakukan perubahan dan mengikuti perkembangan, yang akhirnya dapat mengantarkan siswanya untuk menggapai masa depannya. Mari tetap semangat untuk belajar, demi menyongsong masa depan, jangan takut keadaan yang menghajar, namun ikuti perubahan dan  keadaan.

 

"Keep up your spirit & not give up"

@maone

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sarapan Bersama Siswa-siswi , Guru dan Karyawan MTsN 7 Jember:" Mencintai Masakan Ibu dan Mengurangi Penggunaan Plastik" / Ihsanuddin

Siswa MTsN 7 Jember, Zidan Adabi, Jalani Pelatihan Tenis Meja di Malaysia/Ihsanuddin

Sambil Menyelam Minum Air MTs.N 7 Jember/Sujarwati