Wahai guruku, Jangan Bully Pramukaku / Kak Pandu




Di sebuah Madrasah Tsanawiyah anggap saja MTs Konoha, ada sekelompok siswa dan siswi yang  berprestasi dalam kegiatan pramuka. Mereka sering memenangkan berbagai lomba dan membawa kebanggaan bagi madrasah. Namun, ada beberapa guru, sebut saja klan uciha, memiliki pandangan yang berbeda tentang mereka, entah
merasa iri atau tidak senang dengan siswa-siswi tersebut.
Tak jarang mereka mengkritik dengan keras. Mengatakan pramuka merusak tatanan madrasah karena sering latihan dan ada juga yang mengatakan bahwa prestasi mereka tidak berarti apa-apa. Hal ini sangat ironis, mengingat pramuka adalah organisasi yang bertujuan membentuk karakter, kepemimpinan, dan kepribadian yang positif pada siswa.
Guru, sebagai figur otoritas dan pendidik, seharusnya menjadi panutan dan sumber inspirasi bagi siswa. Namun, ketika seorang guru menggunakan kekuasaannya untuk merendahkan atau mengintimidasi siswa siswi yang ikut organisasi Pramuka, dampaknya bisa sangat merusak. 
Bullying oleh guru dapat menghancurkan rasa percaya diri siswa, mengurangi motivasi mereka untuk berprestasi, dan bahkan menimbulkan trauma psikologis. Dalam konteks pramuka, bullying oleh guru dapat menghambat perkembangan karakter dan kepemimpinan siswa. Pramuka adalah tempat di mana siswa belajar bekerja sama, memimpin, dan mengembangkan keterampilan hidup. Namun, ketika seorang guru membully siswa yang aktif dalam pramuka, hal ini dapat merusak semangat kebersamaan dan kerja keras yang telah dibangun.
Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi  lembaga pendidikan untuk menanamkan budaya yang menghargai prestasi siswa dan mendorong lingkungan yang positif. Guru harus diberikan pelatihan untuk memahami dampak bullying dan cara-cara untuk membangun hubungan yang sehat dengan siswa. Selain itu, siswa harus didorong untuk melaporkan setiap bentuk bullying yang mereka alami atau saksikan, dan sekolah harus merespons laporan tersebut dengan serius dan cepat.
Kesimpulannya, bullying oleh guru terhadap siswa pramuka adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian dan tindakan tegas. Dengan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung, serta memastikan bahwa semua guru memahami tanggung jawab mereka sebagai pendidik dan panutan, kita dapat mencegah terjadinya bullying dan memastikan bahwa semua siswa dapat berkembang dan berprestasi tanpa rasa takut atau intimidasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sarapan Bersama Siswa-siswi , Guru dan Karyawan MTsN 7 Jember:" Mencintai Masakan Ibu dan Mengurangi Penggunaan Plastik" / Ihsanuddin

Siswa MTsN 7 Jember, Zidan Adabi, Jalani Pelatihan Tenis Meja di Malaysia/Ihsanuddin

Sambil Menyelam Minum Air MTs.N 7 Jember/Sujarwati