ASAKU, INSPIRASIKU By : Emi Masruroh S.Ag

ASAKU, INSPIRASIKU
By : Emi Masruroh S.Ag


Profesi sebagai guru tidak pernah ada di benak saya karena menurut saya tidak keren, namun seiring berjalannya waktu mindset saya berubah ternyata seorang guru itu hebat . Dia bekerja dengan penuh kesabaran walau kadang di acuhkan oleh peserta didiknya bahkan harus menunggu waktu yang lama untuk melihat hasil kerja kerasnya hingga mereka sukses. Ketika saya di nobatkan sebagai seorang guru ternyata setiap saya masuk kelas dan bertemu peserta didik maka pada saat itulah selalu terbersit harapan dan muncul inspirasi untuk menjadi seorang guru yang profesional.
Kesuksesan peserta didik itu tidak hanya terbatas pada akademis semata, tetapi juga pada pembentukan karakter dan nilai-nilai moral yang akan membantu mereka menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Dalam hati saya, ada dua nilai yang sangat saya impikan dapat tumbuh dalam diri setiap peserta didik yaitu disiplin dan kejujuran. Kedua nilai ini tidak hanya akan membawa mereka menuju kesuksesan, tetapi juga akan menjadikan mereka pribadi yang dihormati dan bermanfaat bagi masyarakat.
 Disiplin adalah fondasi dari setiap kesuksesan. Tidak peduli seberapa besar bakat atau kecerdasan seseorang, tanpa disiplin, semua potensi itu akan sia-sia. peserta didik yang disiplin adalah mereka yang mampu mengelola waktunya dengan baik, tetap fokus pada tujuan, dan konsisten dalam usaha mereka, meskipun menghadapi rintangan atau godaan.
Saya membayangkan peserta didik yang disiplin sebagai individu yang tidak hanya patuh pada aturan sekolah, tetapi juga memiliki kedisiplinan pribadi yang kuat. Mereka tahu kapan harus belajar, kapan harus bermain, dan bagaimana menjaga keseimbangan antara kedua hal tersebut. Mereka memiliki komitmen untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka tepat waktu dan dengan kualitas terbaik. Lebih dari itu, disiplin juga mencakup sikap terhadap diri sendiri, di mana peserta didik memahami pentingnya menjaga kesehatan, kebersihan, dan keteraturan dalam kehidupan sehari-hari.
Membangun disiplin dalam diri peserta didik bukanlah tugas yang mudah. Tantangan terbesar sering kali datang dari lingkungan di sekitar mereka, seperti distraksi dari teknologi, pergaulan yang kurang mendukung, atau bahkan sikap malas yang terkadang muncul. Di era digital ini, peserta didik seringkali tergoda untuk menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial atau bermain game, sehingga mengorbankan waktu belajar mereka.
Oleh karena itu, penting bagi para pendidik dan orang tua untuk menjadi teladan dalam hal disiplin. Mereka harus menunjukkan bahwa kedisiplinan bukan hanya sesuatu yang diharapkan dari peserta didik, tetapi juga sesuatu yang mereka jalani dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memberikan contoh yang baik, peserta didik akan lebih termotivasi untuk mengikuti jejak tersebut dan melihat disiplin sebagai bagian penting dari perjalanan hidup mereka.
Kejujuran adalah kunci untuk membangun integritas dan kepercayaan. Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh dengan persaingan, kejujuran sering kali dianggap sebagai nilai yang mudah dilupakan. Namun, saya yakin bahwa kejujuran adalah landasan dari segala sesuatu yang benar. Tanpa kejujuran, tidak ada kepercayaan, dan tanpa kepercayaan, tidak ada hubungan yang sehat, baik itu dalam konteks pendidikan, pekerjaan, maupun kehidupan pribadi.
peserta didik yang jujur adalah mereka yang selalu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran. Mereka tidak menyontek dalam ujian, tidak berbohong kepada guru atau orang tua, dan tidak mencoba mengakali sistem untuk keuntungan pribadi. Lebih dari itu,peserta didik yang jujur juga berani mengakui kesalahan mereka dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Mereka tahu bahwa kejujuran mungkin tidak selalu mudah, tetapi itu adalah jalan yang benar.
Kejujuran adalah kualitas yang perlu ditanamkan sejak dini. kejujuran tidak hanya tentang mengatakan yang benar, tetapi juga tentang membangun integritas diri, kejujuran juga mengajarkan mereka untuk menghargai usaha mereka sendiri, karena prestasi yang didapatkan dengan cara yang jujur akan terasa lebih bermakna dan memuaskan.
Membentuk siswa yang disiplin dan jujur tidak terlepas dari tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah lingkungan yang seringkali tidak mendukung pertumbuhan nilai-nilai ini. Di era yang serba instan, peserta didik mungkin merasa bahwa jalan pintas, seperti menyontek atau tidak mengerjakan tugas, adalah cara yang lebih mudah untuk mencapai tujuan mereka. Tekanan dari teman sebaya, keinginan untuk diterima dalam kelompok, atau bahkan tekanan dari tuntutan akademis yang tinggi, sering kali membuat peserta didik memilih cara yang tidak jujur atau kurang disiplin.
Namun, saya percaya bahwa dengan bimbingan dan arahan yang tepat, peserta didik dapat diajarkan untuk melihat bahwa kejujuran dan disiplin adalah dua hal yang tak ternilai harganya. Mereka perlu diberikan pemahaman bahwa kesuksesan yang dicapai dengan cara yang benar akan memberikan kepuasan yang jauh lebih besar daripada kesuksesan yang diraih dengan cara-cara yang tidak jujur. Guru dan orang tua harus menciptakan lingkungan di mana peserta didik merasa didukung untuk jujur dan tidak takut menghadapi konsekuensi dari kesalahan mereka.
Harapan saya tentang peserta didik yang disiplin dan jujur bukanlah sekadar impian kosong. Saya percaya bahwa setiap peserta didik memiliki potensi untuk menjadi individu yang luar biasa, asalkan mereka dibekali dengan nilai-nilai yang tepat. Disiplin dan kejujuran adalah dua nilai yang, jika dipraktikkan dengan konsisten, akan membawa mereka menuju masa depan yang cerah dan penuh arti.
Peserta didik yang disiplin akan menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, yang mampu mengelola diri mereka sendiri dan orang lain dengan baik. Mereka akan menjadi individu yang gigih dalam mencapai tujuan mereka, tanpa mengorbankan integritas mereka. Sementara itu, siswa yang jujur akan menjadi sosok yang dihormati, karena orang lain tahu bahwa mereka dapat dipercaya dalam segala hal. Mereka akan membangun hubungan yang sehat dan bermakna, baik di lingkungan akademis, profesional, maupun pribadi.
Sebagai guru dan orang tua, kita memiliki tanggung jawab untuk terus memberikan inspirasi kepada mereka, membantu mereka melihat pentingnya nilai-nilai ini dalam kehidupan mereka. Melalui pendidikan, bimbingan, dan keteladanan, kita dapat menanamkan dalam diri mereka bahwa disiplin dan kejujuran bukanlah sesuatu yang berat, tetapi merupakan bagian dari perjalanan hidup yang penuh dengan kesempatan dan pembelajaran.Membangun karakter disiplin dan jujur dalam diri mereka adalah investasi jangka panjang yang akan membawa mereka menuju kesuksesan dan kehidupan yang lebih bermakna.
                        

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oh, Ternyata Seperti Itu Ujian Terbuka Disertasi/Ihsanuddin

Sarapan Bersama Siswa-siswi , Guru dan Karyawan MTsN 7 Jember:" Mencintai Masakan Ibu dan Mengurangi Penggunaan Plastik" / Ihsanuddin

Siswa MTsN 7 Jember, Zidan Adabi, Jalani Pelatihan Tenis Meja di Malaysia/Ihsanuddin