TUGAS PENGABDIAN DI LOMBOK BARAT NTB SEBAGAI GURU DAN PEMIMPIN / IHSANUDDIN

 

TUGAS PENGABDIAN DI LOMBOK BARAT NTB SEBAGAI GURU DAN PEMIMPIN


Pengalaman hidup sering kali menjadi guru yang membentuk karakter dan pandangan seseorang dalam menjalani kehidupan. Bagi saya, pengalaman mengajar di Pulau Lombok Barat NTB adalah salah satu babak hidup yang tidak hanya memberikan pelajaran, tetapi juga menjadi sumber inspirasi hingga saat ini. Pengalaman ini memengaruhi cara saya menjalani tugas sebagai pendidik, pemimpin, dan manusia yang berusaha terus beradaptasi serta tumbuh dalam setiap perubahan.

Saya, Ihsanuddin, lahir di Banyuwangi dari keluarga petani, orang tua yang selalu menanamkan nilai-nilai ketaqwaan, ketekunan, dan pantang menyerah. Nilai-nilai ini mengakar kuat dalam diri saya dan menjadi pedoman hidup saya, termasuk ketika saya ditugaskan mengajar di Pulau Lombok Barat NTB. Saat itu, saya ditempatkan di SMPN 3 Gerung dulu bernama SMPN 4 Gerung yang berlokasi di Desa Kebon Ayu Gerung Lombok Barat. Bagi seorang guru yang baru saja memulai karier di tempat yang jauh dari kampung halaman, tugas ini menjadi tantangan tersendiri. Saya tidak hanya harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah baru, tetapi juga dengan masyarakat dan budaya yang sangat berbeda dari tempat asal saya.

Lombok Barat NTB, dengan keunikan adat istiadat dan kebiasaan masyarakatnya, memberikan pelajaran berharga bagi saya dalam memahami perbedaan. Saya belajar bahwa setiap tempat memiliki budaya yang khas dan cara hidup yang unik. Hal ini menantang saya untuk belajar menghormati dan beradaptasi dengan kebiasaan setempat. Di sinilah saya mulai memahami bahwa keberagaman adalah kekayaan yang harus dijaga, bukan hambatan. Saya pun menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar, dan hal ini memudahkan saya dalam menjalankan tugas sebagai guru.

Sebagai guru di SMPN 3 Gerung dulu bernama SMPN 4 Gerung , saya menemukan banyak hal baru dalam dunia pendidikan. Saya menyadari bahwa mengajar di tempat yang memiliki keterbatasan fasilitas dan sumber daya bukanlah hal yang mudah, tetapi saya justru menemukan semangat juang yang tinggi dari para siswa. Meskipun berada di daerah yang jauh dari pusat kota, semangat mereka untuk belajar tidak kalah dengan siswa di kota-kota besar. Dari sini, saya belajar bahwa tugas seorang guru bukan hanya mengajar, tetapi juga membimbing, memotivasi, dan menjadi inspirasi bagi siswa untuk terus berkembang. Saya selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi siswa-siswa saya, baik dalam hal pengajaran akademik maupun dalam membentuk karakter mereka.

Setelah 6 tahun mengajar di Lombok Barat NTB, saya akhirnya dipindah tugaskan ke MTsN 1 Jember. Di sinilah saya mulai mendapatkan pengalaman baru yang lebih luas dalam dunia pendidikan. Selain mengajar, saya diberi kepercayaan untuk memegang berbagai tanggung jawab, mulai dari menjadi wali kelas, hingga wakil kepala madrasah di bidang sarana prasarana dan kurikulum. Setiap peran ini membawa tantangan tersendiri dan memperkaya wawasan saya tentang manajemen pendidikan.

Sebagai wali kelas, saya belajar lebih dalam tentang pentingnya membangun hubungan emosional dengan siswa. Saya memahami bahwa setiap siswa memiliki masalah dan kebutuhan yang berbeda. Dalam peran ini, saya harus lebih sabar dan bijaksana dalam mendampingi siswa, baik dalam hal akademik maupun masalah pribadi yang mereka hadapi. Saya juga berusaha untuk menjadi pendengar yang baik bagi para orang tua siswa, karena kerjasama antara guru dan orang tua sangat penting dalam mendukung perkembangan anak.

Selain itu, sebagai wakil kepala madrasah bidang sarana prasarana, saya mendapat kesempatan untuk terlibat langsung dalam pengelolaan fasilitas sekolah. Pengalaman ini memberi saya pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana sarana yang memadai dapat mendukung proses pembelajaran yang optimal. Saya juga belajar bahwa tidak semua masalah di dunia pendidikan dapat diselesaikan dengan pendekatan akademik saja, tetapi juga membutuhkan perbaikan dari sisi infrastruktur dan manajemen.

Ketika saya diberi amanah sebagai wakil kepala bidang kurikulum, saya mulai memahami lebih dalam tentang bagaimana sebuah kurikulum disusun dan diterapkan. Pengalaman ini menantang saya untuk berpikir lebih strategis dalam merancang program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan perkembangan zaman. Saya belajar bahwa kurikulum bukan hanya tentang materi pelajaran, tetapi juga tentang bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan mendukung perkembangan potensi siswa secara menyeluruh.

Setelah 12 tahun menjalani berbagai peran di MTsN 1 Jember, saya akhirnya mendapat amanah baru sebagai kepala madrasah di MTsN 9 Jember, MTsN 2 Jember, dan kini di MTsN 7 Jember. Peran ini adalah tantangan besar, namun semua pengalaman yang saya dapatkan sebelumnya, terutama saat di Lombok Barat NTB, menjadi inspirasi dan modal penting dalam menjalankan tugas saya sebagai pemimpin. Sebagai kepala madrasah, saya harus mampu memimpin sebuah lembaga pendidikan, mengelola berbagai sumber daya, dan memastikan bahwa visi dan misi madrasah tercapai. Saya berusaha untuk selalu mengedepankan nilai-nilai yang saya pelajari selama ini, yaitu integritas, ketekunan, dan keterbukaan terhadap perubahan.

Pengalaman mengajar di Lombok Barat NTB betul-betul menjadi titik tolak yang menginspirasi saya hingga saat ini. Dari Lombok Barat NTB, saya belajar untuk lebih menghargai keberagaman, mengasah kemampuan dalam mengelola perbedaan, dan mengembangkan empati dalam berinteraksi dengan siswa maupun masyarakat sekitar. Nilai-nilai ini terus saya bawa dalam setiap tugas dan tanggung jawab yang saya emban, baik sebagai guru, wakil kepala madrasah, maupun sebagai kepala madrasah.

Kini, sebagai kepala MTsN 7 Jember, saya merasa bahwa semua pengalaman hidup yang saya lalui telah membentuk diri saya menjadi pemimpin yang lebih bijaksana. Saya selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi siswa dan seluruh civitas akademika di madrasah ini. Saya percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik, dan saya berharap bisa terus memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk meraih impian mereka.

Pengalaman hidup saya, terutama saat bertugas di Lombok Barat NTB, selalu menjadi pengingat dan inspirasi untuk terus belajar, beradaptasi, dan berkontribusi dalam dunia pendidikan. Saya yakin bahwa setiap langkah yang diambil dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan akan membawa hasil yang baik, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oh, Ternyata Seperti Itu Ujian Terbuka Disertasi/Ihsanuddin

Sarapan Bersama Siswa-siswi , Guru dan Karyawan MTsN 7 Jember:" Mencintai Masakan Ibu dan Mengurangi Penggunaan Plastik" / Ihsanuddin

Siswa MTsN 7 Jember, Zidan Adabi, Jalani Pelatihan Tenis Meja di Malaysia/Ihsanuddin